Indonesia memiliki sumber daya pariwisata yang tidak kalah menariknya bila dibandingkan dengan negara lain di kawasan Asean. Namun demikian kepemilikan kelebihan sumber daya tersebut perlu diiringi dengan upaya dan usaha yang lebih terarah, agar sumber daya tersebut mampu memiliki daya saing dalam menarik kunjungan wisatawan.
Keppres N. 38 Tahun 2005 mengamanatkan bahwa seluruh sektor harus mendukung pembangunan pariwisata Indonesia. Hal ini merupakan peluang bagi pembangunan kepariwisataan Indonesia. Apalagi pemerintah sudah mencanangkan bahwa pariwisata harus menjadi andalan pembangunan Indonesia.
Kebijakan ini memberikan beberapa implikasi antara lain perlu adanya pembenahan yang menyeluruh diberbagai sektor. Namun tentunya agar lebih efisien dan efektifnya pembangunan kepariwisataan tersebut diperlukan suatu flatform pembangunan pariwisata yang berorientasi kepada trend kepariwisataan global masa kini dan masa depan.
Melihat tren pariwisata tahun 2020, perjalanan wisata dunia akan mencapai 1,6 milyar orang. Diantaranya 438 juta orang akan berkunjung ke kawasan Asia-Pasifk, dan 100 juta orang ke Cina. Melihat jumlah wisatawan yang sedemikian besar, maka Indonesia dapat menawarkan segala daya tariknya untuk mendatangkan wisatawan dan merebut pangsa pasarnya. Dengan perolehan sebesar USD 4, 496 miliar pada tahun 2002, penerimaan devisa dari pariwisata Indonesia baru memperoleh 0,95 % dari pengeluaran wisatawan dunia (USD 474 miiiar).
Angka tersebut masih dinilai sangat kecil. Namun demikian dengan pulihnya perekonomian Indonesia, serta semakin baiknya kondisi keamanan dan politik nasional, wisatawan internasional ke Indonesia diperkirakan akan mencapai 10 juta orang pada tahun 2009 dengan perolehan devisa mencapai lebih dari USD 10 miliar.
Selain wisatawan mancanegara, wisatawan domestikpun (dalam negeri, atau nusantara) diperkirakan akan mengalami pertumbuhan sejalan dengan semakin meningkatnya rata-rata pendapatan masyarakat. Tahun 2004 diperkirakan terdapat 103 juta wisatawan nusantara yang menghasilkan 195 juta perjalanan Wisata Nusantara. Dengan angka sebesar itu diperkirakan jumlah wisatawan nusantara di akhir tahun 2009 akan menembus angka 218 juta orang dengan jumlah perjalanan wisata lebih dari 300 juta trips. Angka-angka tersebut memberikan harapan terhadap peningkatan di bidang investasi, penyerapan tenaga kerja, peningkatan kontribusi kegiatan pariwisata terhadap pendapatan masyarakat dan pemerintah.
Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) tahun 2004-2009 menjelaskan bahwa salah satu sasaran untuk meningkatkan sektor non-migas adalah dengan meningkatkan kontribusi pariwisata dalam perolehan devisa menjadi sekitar USD 10 miliar pada tahun 2009, sehingga sektor pariwisata diharapkan mampu menjadi salah satu penghasil devisa besar. Berdasarkan hal tersebut, maka kebijakan pembangunan kepariwisataan diarahkan untuk meningkatkan efektivitas pemasaran melalui kegiatan promosi dan pengembangan produk-produk wisata serta meningkatkan sinergi dalam jasa pelayanan pariwisata.
Dengan jumlah wisman yang masih relatif rendah dan dengan potensi wisata yang jauh lebih besar dan beragam dibanding dengan negara tetangga seperti Malaysia, Singapura, dan Thailand, sesungguhnya Indonesia memiliki peluang cukup besar untuk menarik lebih banyak lagi wisatawan mancanegara. Apalagi dalam tahun belakang ini telah terjadi perubahan consumer behaviour pattern atau pola konsumsi dari para wisatawan ke jenis wisata yang lebih tinggi. Yaitu menikmati produk atau kreasi budaya (culture) dan peninggalan sejarah (heritage), serta natureatau eko wisata dari suatu daerah.
Sebagai negara yang sarat dengan sejumlah besar peninggalan sejarah, kekayaan atraksi budaya yang sangat beragam dan unik, natur maupun ekowisata yang tersebar di hampir seluruh pelosok nusantara, peluang Indonesia untuk menjadi daerah tujuan wisatawan mancanegara menjadi semakin besar. Adanya kebijakan-kebijakan baru pemerintah dibidang kepariwisataan telah menimbulkan rasa optimisme dari pemerintah baik pusat maupun daerah, serta para swasta dalam pengembangan pariwisata mancanegara.
Optimisme ini telah pula menimbulkan adanya kesadaran dan keyakinan para stake holders(ASITA, PHRI dan sebagainya) terhadap kenyataan bahwa promosi pariwisata Luar Negeri, mampu meningkatkan citra negara di mata dunia. Lahirnya Keppres No. 38 tahun 2005, merupakan salah satu kebijaksanaan pemerintah yang secara de yure mengakui eksistensi Departemen Kebudayaan dan Pariwisata sebagai instansi yang menangani promosi kepariwisataan, termasuk kerjasama interdept.
Demikian pula eksistensi kelembagaan promosi pemerintah daerah dan lembaga swasta yang bergerak dibidang kepariwisataan telah turut aktif dalam melakukan kegiatan promosi pariwisata Luar Negeri. Pada level destinasi, upaya daerah juga sudah mulai menggeliat untuk mempromosikan destinasinya. Program-program promosi luar negeri sudah dilakukan beberapa daerah seperti Sumatera Utara, Riau, Sulawesi Selatan, Bali, Jakarta dan Jogyakarta. Jakarta telah mengeluarkan branding dengan slogan Enjoy Jakarta, dan Jogyakarta dengan Never Ending Asia.
Kemampuan daya tarik Destinasi unggulan di Indonesia tadi cukup menggembirakan. Demikian pula adanya Bali yang telah dikenal dan memiliki ikon internasional. Disamping adanya kekuatan-kekuatan sebagaimana diuraikan tadi , ternyata Indonesia pun masih memiliki beberapa kelemahan, yang tentunya mau tidak mau harus mendapatkan perhatian serius bagi semua aparat dan pelaku kepariwisataan di semua lini. Kalau tidak, Indonesia akan tetap ketinggalan baik dilingkungan Asean maupun ditingkat internasional.
Secara umum daya saing yang perlu ditingkatkan untuk memacu pertumbuhan pariwisata nasional mencakup tiga aspek yaitu:
1. Daya saing negara termasuk di dalamnya organisasi
pariwisata nasional dan kualitas SDM nya;
2. Daya saing masyarakat termasuk didalamnya niiai-nilai yang
dimilki masyarakat dalam menyikapi kepariwisataan;
3. Daya saing unit bisnis kepariwisataan termasuk didalamnya
keandalan dalam mengantisipasi keinginan wisatawan yang
semakin bertambah.
Da1am buku profil pariwisata Indonesia di kancah internasional terbitan Depbudpar, disebutkan ada dua pesaing, yaitu pesaing Utama dan pesaing Khusus. Pesaing utama merupakan negara-negara dengan beberapa kemiripan dalam industri pariwisata seperti jumlah kunjungan, keberadaan pasar utama, keberadaan pasar potensial, posisi geografis, dan produk wisata yang ditawarkan. Negara-negara yang termasuk pesaing utama bagi Indonesia adalah: Malaysia, Thailand, Philipina, dan Vietnam. Sedangkan Singapura dan Australia dikategorikan sebagai pesaing khusus berdasarkan fungsi geografis dan strategi pemasarannya.
Daya saing pariwisata Indonesia dibandingkan dengan negara-negara lain terutama dengan pesaing-pesaing di atas, hingga kini masih lemah. Kelemahan tersebut menyangkut masalah manajemen produk, kurangnya sajian atraksi pariwisata dan budaya, kondisi infrastruktur, sumber daya manusia, pengolaan destinasi wisata, pemasaran dan regulasi. Kelemahan lain, termasuk pula masalah bencana alam, keamanan dan kesehatan, seperti isu adanya penyakit demam berdarah dan flu burung yang saat ini cukup menakutkan bagi wisatawan mancanegara untuk datang ke Indonesia.
Bagi wisatawan, ancaman teror sangat diperhitungkan dalam rencana liburan mereka sebagaimana kelimpahan cahaya sinar matahari. Promosi yang sudah dilakukan hanya berupa informasi yang sporadis. Kita ketinggalan dibandingkan dengan Malaysia dan Thailand. Seluruh pihak di pemerintahan harus lebih proaktif dalam mempromosikan, bahkan kepulauan terbesar di dunia masih belum siap mempromosikan pariwisata maritim, karena hanya memiliki 2 marinal.
Indonesia adalah negara besar dan pemerintah perlu menunjukkan bahwa Bali ada di Indonesia, bukan sebaliknya. Kerjasama diantara pelaku kepariwisataan , baik pemerintah pusat, daerah dan pihak swasta masih dirasakan belum selaras dan optimal. Terutama pada hal-hal yang strategis dalam aktivitas promosi Luar Negeri, antara lain dalam hal sosialisasi kebijakan, koordinasi dan implementasinya. Hal ini menyebabkan kurang sinergisnya instansi lintas sektoral maupun antar stake holders. Hal tersebut bisa mengganggu dan menghambat kelancaran program promosi yang diharapkan.
Secara kasat mata, usaha efektivitas promosi Indonesia yang dilakukan sudah ketinggalan dari negara pesaing, yang sudah meluncurkan website-nya sejak lama. Sedang perkembangan teknologi informasi di daerah asal wisatawan dalam memperoleh informasi mengenai destinasi, akan lebih baik apabila lebih terkini. Demikian pula tentang terbatasnya informasi, baik yang menyangkut substansi materi, pusat/lembaga informasi, serta saluran distribusinya kepada pasar wisata.
Demikian pula tentang terbatasnya informasi keamanan (security). Hal-hal tersebut diakibatkan oleh lemahnya penelitian pasar serta behavioural segmentation sebagai prakondisi implementasi promosi pariwisata Luar Negeri. Terbatasnya Sumber Daya Manusia (SDM) baik kuantitas maupun kualitas yang diharapkan mempunyai daya saing tinggi ternyata masih jauh dari memadai. Terutama SDM di bidang promosi pemasaran pariwisata yang memiliki pemikiran stratejik dan visioner. Kondisi ini dapat menghambat kualitas dari segala aktivitas kegiatan pemasaran dan promosi Indonesia. Hal tersebut memberikan implikasi pada kualitas output promosi pariwisata Luar Negeri Indonesia itu sendiri, yang dihadapkan pada persaingan yang semakin ketat.
Implikasi lain dari lemahnya SDM ini adalah menjadi lemahnya diplomasi dan Public Relations(kehumasan) pemerintah dalam membantu mendongkrak citra Indonesia yang dirasakan masih negatif di mata dunia internasionai seperti dalam berbagai isue-isue: keamanan, terorisme, penyakit menular, dan bencana alam. Citra tersebut menjadi tantangan bahkan peluang yang besar dalam segala kegiatan promosi pariwisata Luar Negeri.
Senin, April 18, 2011
Sabtu, April 16, 2011
KITA DULU, KEMARIN DAN SEKARANG
30 Agustus 2009___Waktu itu gue sama sekali belum sayang sama lo.
Karena saat gue terima lo gue udah sadar kalo kita bener-bener beda, gue tau lo gimana di telinga orang-orang, gue tau lo gimana aja sebelum sama gue dan gue tau lo bukan sma sekali yang gue harapin.
Tapi pas barengan sama lo gue bisa ngerasa nyaman, gue bisa ngerasa gak ada beban dan gue bisa lupain semua masalah gue. Mungkin dimata orang lain lo gak baik, karena yang mereka tau lo cuman ngajarin hal yang gak baik ke gue.
DAN itu semua salah buat gue... lo udah ngajarin gimana caranya nikmatin hidup tanpa gue harus ngerasa kalo gue punya beban... Tapi, waktu itu lo sering banget bikin gue sakit, sakiiiittttttt banget!!!. Dan itu gak ngaruh buat gue karena gue udah nyoba buat bertahan sama lo, dan gue udah berkorban banyak buat lo biar diterima di keluarga gue... ALHASIL, lo pergi gitu aja disaat hampir semua keluarga gue nerima lo dan perbedaan kita, lo gak peduliin gimana gue mohon, ngemis , dan usaha biar lo balik. Tapi lo malah maki maki gue seenaknya, lo bilang gak butuh gue, lo bilang kita gak akan bisa nyatu.
Lo gak pernah tau waktu itu gue udah semangat buat apa apa lagi, apalagi buat kuliah atau apalahh....
Gue udah nyerah buat punya mimpi dan ngeraihnya. Berbulan-bulan gue gak ketemu lo dan lo sama sekali gak peduli lagi sama usaha gue.
AKHIRNYA gue nyerah buat lo, gue pasrah, mungkin lo emang udah bukan buat gue lagi......
Dan gue nyoba buka hati buat orang lain, susahhhh banget rasanya waktu itu.
Tapi tiba-tiba lo dateng mohon-mohon gue buat balik sama lo. JUJUR gue seneng lo bilang itu tapi gue udah nyoba buka hati buat orang lain dan gue udah terlanjur sakit pluss kecewa sama lo...
Dan lo malah ngancem buat nekatin segala cara, lo berubah tambah ancurrr, tapi lo berubah sikap ke gue. Omongan lo gak kasar lagi lagi ke gue dan yang bikin gue luluh lagi itu semua karena omongan papah lo. Gue tauk gue sadar lo sayang sama gue. Dan akhirnya gue mutusin buat ngalanjutin sama lo lagi.
Lo udah berubah drastis jadi lebih baik, lebih lembut, lebih sabar.... dan gue suka itu :)
Tapi maaf kalo gue sdikit egois, itu karena karena gue adalah korban masa lalu lo (TRAUMA).
Tapi gue sayang sama lo cuman butuh waktu buat ngembaliin kepercayaan gue sepenuhnya.
SEKARANG disaat gue sama lo udah saling mengisi malah jarak jadi halangan. Lo harus balik ke tempat orang tua lo. Dan gue janji gue bakalan nunggu lo.
Gue seneng lo udah ke jogja 2 kali buat gue, dan gue seneng waktu liburan ke rumah orang tua lo. Lo ngijinin gue kenal, deket dan mengerti sama keluarga lo. Dan gue juga seneng banget gue diterima disana, gue dianggep anak sendiri.
Sebaliknya juga keluarga gue ke lo juga sayang, tapi gue masih berharap kalo lo bisa menghapus PERBEDAAN yang ada diantara kita. Karena itu satu-satunya jalan buat kita, walopun gue sama sekali gak mempermasalahin itu.
Gue mohon lo ngertiin ini semua dan ini udah jadi janji lo ke keluarga gue. Jadi gue gak mau lo jadi orang yang gak nepatin janji.
KARENA GUE BENER-BENER SAYANG SAMA LO .
Minggu, April 10, 2011
Gue yang sekarang, PUAS !!!!
Pernah gak sih lo ngerasa semua menjadi jelas dimana lo udah jatuh dan terjebak dalam kegelapan atau kenyataan pahit.
Dan itu membuat lo harus pasrah, nyerah dalam semua keadaan, dan semua mimpi lo harus lo buang jauh jauh.
Padahal sebelumnya lo berbuat apapun untuk ngeraih semua mimpi lo tapi tanpa lo sadarin itu membuat orang yang menjadi ambisi dalam hidup lo merasa tertekan.
Dan akhirnya lo tersadar, lo terbangun dari dunia fantasi lo kalo semua yg lo lakuin sia sia, dan woy ternyata cuma bkalan ada di dunia mimpi lo.
Akhirnya gue sebagai orang itu yg udah gagal berusaha ngebuktiin kalo gue juga berusaha ngeraih semua mimpi. Gue udah yakin, gue siap kehilangan apapun yg udah jd ambisi dan mimpi gue.
Gue pasrah sama lo semua yang ada disekitar gue yang udah ngerasa tertekan. Karena sekarang gue mundur dan angkat tangan.
Dan cuma bisa ngarep nasib baik yg gue dapet.
TAKDIR kita gak harus memperjuangkan dan berusaha untuk mengubahnya kalo cuma untuk ambisi kita dan banyak orang yang merasa tertekan kalo lo memperjuangkannya.
Cukup dengan membuat orang yang kita sayang bahagia maka TAKDIR lo akan merasa gak sia sia.
Karena hidup adalah untuk ikhlas. kehilangan dan atau mungkin ditinggalkan, belajar ikhlaslah dari sekarang karena kita gak akan terus bisa berambisi untuk meraih mimpi kita.
INTINYA demi ORANG YANG GUE SAYANG !!!! gue udah rela semua mimpi gue gak akan terwujud.
Pada ambisi gue cuma pengen lo jadi yang lebih baik dan yang terbaik.
Tapi MAAF kalo gue gagal dan membuat lo tertekan.
Sekarang gue akan ikutin jalan hidup lo, mungkin lo akan sadar itu adalah cara lain dari gue buat bertahan sama lo.
Dan mungkin dimata lo gue gak akan pernah salah lagi.
Ini bukti KITA (perempuan) rela berkorban apapun buat ANDA (laki-laki yang dicintai) karena KITA benar CINTA.
Dan itu membuat lo harus pasrah, nyerah dalam semua keadaan, dan semua mimpi lo harus lo buang jauh jauh.
Padahal sebelumnya lo berbuat apapun untuk ngeraih semua mimpi lo tapi tanpa lo sadarin itu membuat orang yang menjadi ambisi dalam hidup lo merasa tertekan.
Dan akhirnya lo tersadar, lo terbangun dari dunia fantasi lo kalo semua yg lo lakuin sia sia, dan woy ternyata cuma bkalan ada di dunia mimpi lo.
Akhirnya gue sebagai orang itu yg udah gagal berusaha ngebuktiin kalo gue juga berusaha ngeraih semua mimpi. Gue udah yakin, gue siap kehilangan apapun yg udah jd ambisi dan mimpi gue.
Gue pasrah sama lo semua yang ada disekitar gue yang udah ngerasa tertekan. Karena sekarang gue mundur dan angkat tangan.
Dan cuma bisa ngarep nasib baik yg gue dapet.
TAKDIR kita gak harus memperjuangkan dan berusaha untuk mengubahnya kalo cuma untuk ambisi kita dan banyak orang yang merasa tertekan kalo lo memperjuangkannya.
Cukup dengan membuat orang yang kita sayang bahagia maka TAKDIR lo akan merasa gak sia sia.
Karena hidup adalah untuk ikhlas. kehilangan dan atau mungkin ditinggalkan, belajar ikhlaslah dari sekarang karena kita gak akan terus bisa berambisi untuk meraih mimpi kita.
INTINYA demi ORANG YANG GUE SAYANG !!!! gue udah rela semua mimpi gue gak akan terwujud.
Pada ambisi gue cuma pengen lo jadi yang lebih baik dan yang terbaik.
Tapi MAAF kalo gue gagal dan membuat lo tertekan.
Sekarang gue akan ikutin jalan hidup lo, mungkin lo akan sadar itu adalah cara lain dari gue buat bertahan sama lo.
Dan mungkin dimata lo gue gak akan pernah salah lagi.
Ini bukti KITA (perempuan) rela berkorban apapun buat ANDA (laki-laki yang dicintai) karena KITA benar CINTA.
Sabtu, April 09, 2011
Totto-chan : Gadis cilik di Jendela
Totto-chan adalah seorang gadis cilik yang memulai masa-masa sekolah dasarnya. Oleh mamanya, ia dimasukkan ke sebuah sekolah dasar yang pada akhirnya mengeluarkan Totto-chan saat ia masih menjalani tahun pertamanya karena ibu gurunya menganggap Totto-chan adalah anak yang nakal. Suka membuka-tutup mejanya berkali-kali, berdiri di depan jendela kelas dan memanggil pemusik jalanan, dan menggambari meja adalah beberapa contoh kelakuannya yang membuat ibu gurunya kehilangan kesabaran.
Mama Totto-chan yang bijaksana mengajak Totto-chan pindah ke sekolah lain tanpa mengatakan bahwa ia dikeluarkan dari sekolahnya yang lama. Sekolah baru tersebut bernama Tomoe Gakuen. Sekolah ini memiliki banyak keunikan. Salah satunya adalah ruang kelasnya yang tidak lain adalah gerbong-gerbong kereta api yang sudah tidak lagi terpakai. Di sekolah inilah Totto-chan mendapatkan pengalaman-pengalaman luar biasa dan bertemu dengan orang-orang yang tidak akan dilupakan seumur hidupnya.
Kepala sekolah, Sosaku Kobayashi, adalah seorang pendidik yang baik dan bijaksana. Ia menerapkan sistem pendidikan di sekolahnya, Tomoe Gakuen, berbeda dari sekolah-sekolah konvensional di Jepang lainnya. Ia memang telah belajar bertahun-tahun, salah satunya di Eropa, sebelum kemudian ia mendirikan Tomoe Gakuen. Ia mendidik murid-muridnya dengan "menyerahkan"nya pada alam dan membiarkan mereka tumbuh sesuai kepribadian dan talentanya masing-masing. Ia selalu berusaha memahami murid-muridnya dan membuat mereka senang. Inilah yang membuat Totto-chan dan teman-temannya begitu dekat dengan Mr. Kobayashi sampai-sampai menganggapnya sebagai teman.
Di sekolah ini Totto-chan berjumpa dengan teman-teman yang baik antara lain Yasuaki-chan yang terkena polio sejak kecil, Sakko-chan, Miyo-chan, si ahli fisika Tai-chan, Oe, Takahashi yang memiliki kelainan fisik, dan lain-lain. Walaupun beberapa di antara mereka memiliki kecacatan, mereka mampu saling menghargai.
Totto-chan menjalani masa-masa sekolah bersama teman-temannya dengan perasaan senang. Setiap hari ia mendapatkan pengalaman-pengalaman yang berkesan. Contohnya seperti pengalaman berkemah di aula sekolah, berenang di kolam renang sekolah, dan ketika mengajak sahabatnya yang menderita polio, Yasuaki-chan, memanjat pohon. Suatu saat kegembiraan ini mulai terkikis perlahan, mulai dari meninggalnya Yasuaki-chan, kesulitan Papa dalam mencari nafkah ketika perang mulai berkecamuk, hilangnya Rocky, anjing kesayangan Totto-chan, hingga pada akhirnya terbakarnya sekolah Tomoe Gakuen pada tahun 1945 akibat serangan dari pesawat-pesawat Amerika. Akan tetapi, masa-masa sekolah dasar ini takkan pernah dilupakan oleh Totto-chan seumur hidupnya.
ANALISIS CERITA TERKAIT DENGAN PERKEMBANGAN KOGNITIF DAN SOSIO-EMOSIONAL ANAK SERTA PENDIDIKAN PRASEKOLAH
Cerita ini memberikan beberapa gambaran mengenai perkembangan manusia di masa kanak-kanak awal. Perkembangan ini didukung oleh banyak sekali faktor, antara lain berupa dukungan dan didikan dari orang tua dan orang-orang dewasa lainnya seperti kepala sekolah, Mr. Kobayashi, dan pengalaman-pengalaman sehari-hari yang didapatkannya.
Perkembangan Kognitif
Dalam kisah ini Totto-chan digambarkan sebagai seorang anak yang baru memasuki sekolah dasar. Kemudian cerita berlanjut pada pengalaman-pengalamannya ketika menjalani tahun-tahun pertamanya di sekolah tersebut. Dengan begitu dapat disimpulkan bahwa Totto-chan sedang berada pada tahap praoperasional, salah satu tahap pekembangan kognitif Jean Piaget, yang terentang kira-kira dari usia 2 sampai 7 tahun.
Tahap praoperasional ini terbagi atas dua subtahap:
1. Subtahap fungsi simbolis, ciri-cirinya adalah egosentrisme dan animisme.
2. Subtahap pemikiran intuitif, ciri-cirinya adalah penalaran primitif dan sentrasi.
Egosentrisme, suatu ketidakmampuan untuk membedakan antara perspektif diri sendiri dengan perspektif orang lain, tampak ketika Totto-chan meminta dibelikan anak ayam oleh orang tuanya. Walaupun telah diperingatkan oleh mereka bahwa anak ayam lemah dan takkan hidup lama, Totto-chan tetap saja bersikeras dan merengek minta dibelikan. Bahkan ia mengatakan bahwa ia tidak akan meminta apapun lagi setelahnya.
Begitu pula pada saat ia mendapat peran dalam drama di sekolahnya sebagai Yoshitsune. Dalam drama tersebut Yoshitsune dipukuli oleh Benkei yang diperankan oleh salah satu teman Totto-chan, Aiko Saisho. Seharusnya, Yoshitsune hanya diam saja dan pasrah ketika dipukuli oleh Benkei. Akan tetapi, setiap kali Yoshitsune (Totto-chan) dipukul oleh Benkei (Aiko) ia selalu membalas walaupun telah diberitahu berkali-kali untuk tidak membalas. Ini juga contoh dari egosentrisme.
Ciri lainnya, yaitu animisme dan penalaran primitif juga terdapat dalam cerita ini. Animisme tampak ketika Totto-chan diajak oleh Sakko-chan melihat sumur yang berisi bintang jatuh. Ketika mereka melihat ke dalamnya ternyata yang ada hanya sesuatu yang tampak seperti batu dan tidak berkelipan seperti bintang yang dibayangkan oleh mereka. Kemudian Totto-chan berkata, "Mungkin bintang itu sedang tidur. Kurasa mereka harus tidur di siang hari dan bersinar di malam hari."
Di samping itu, penalaran primitif ditunjukkan pada bagian cerita ketika ia berbohong pada mamanya. Pernah suatu kali ia merangkak di bawah pagar sehingga pakaiannya robek dari atas ke bawah. Ia tahu bahwa mamanya menyukai pakaian tersebut. Karena itu ia berusaha keras mengarang cerita dan menyampaikannya pada mamanya. "Aku sedang menyusuri jalan. Tiba-tiba segerombolan anak nakal melempari punggungku dengan pisau." Pada tahap praoperasional ini anak tampak begitu yakin tentang pengetahuan atau pemahaman mereka tetapi tanpa menggunakan pemikiran rasional.
Perkembangan Sosio-emosional
Totto-chan dibesarkan dalam keluarga yang penuh dengan kasih sayang. Orang tuanya selalu berusaha memahami perasaan Totto-chan dan memotivasinya. Sebagai contoh adalah ketika Totto-chan dikeluarkan dari sekolahnya yang lama karena dianggap nakal. Kemudian sang mama hanya berkata pada Totto-chan, "Bagaimana kalau kau pindah ke sekolah baru? Mama dengar ada sekolah yang sangat bagus." Ia tak memberitahu pada Totto-chan bahwa anaknya tersebut dikeluarkan karena dianggap nakal. Ini dilakukannya demi menjaga perasaan Totto-chan. Begitu pula papanya yang tidak jadi memarahi Rocky, anjing kesayangan Totto-chan ketika tanpa sengaja menggigit telinga Totto-chan karena ia tahu bahwa anaknya sangat menyayangi anjingnya.
Diana Baumriend (1971) menekankan tiga tipe pengasuhan anak: otoriter, otoritatif, dan laissez faire (permisif). Pola pengasuhan yang diterapkan oleh mama papa Totto-chan dapat dimasukkan dalam tipe otoritatif, yaitu yang mendorong anak-anak agar mandiri tetapi masih terdapat batas-batas dan pengendalian atas tidakan-tindakan mereka. Contohnya adalah ketika Totto-chan melakukan sebuah kesalahan, yaitu melopat ke sebuah gundukan pasir yang tinggi. Ternyata, gundukan tersebut bukanlah pasir, melainkan adonan semen abu-abu. Totto-chan terbenam ke dalam semen tersebut hingga ke leher. Mama menemukannya dan berkata, "Rasanya mama pernah mengingatkan kalau melihat sesuatu yang menarik jangan langsung melompat ke situ. Lihat dulu, baru lompat!" Setelah itu Totto-chan berjanji tidak akan melompat ke gundukan pasir lagi.
Selain orang tua, kepala sekolahnya, Mr. Kobayashi juga memiliki peranan penting dalam proses perkembangan sosio-emosional Totto-chan. Mr. Kobayashi juga menerapkan tipe pengasuhan otoritatif pada anak-anak didiknya. Contohnya adalah ketika ia mengajak Totto-chan bermusyawarah mengenai pita rambut yang dikenakan Totto-chan. Mr Kobayashi berkata, "Totto-chan, aku sangat berterima kasih jika kau tidak lagi memakai pita itu ke sekolah. Kau tahu kan, Miyo-chan selalu merengek-rengek minta pita seperti itu. Kau keberatan?" Kemudian keesokan harinya Totto-chan bersedia untuk tidak memakai pita itu lagi ke sekolah.
Di sekolah Totto-chan dikenal sebagai murid yang baik. Akan tetapi, ia juga sering mengagetkan guru-gurunya dengan melakukan hal-hal aneh karena keingintahuannya terhadap hal-hal yang tidak biasa. Misalnya seperti mengapit kepangnya di ketiak sambil berbaris di pagi hari, menggantungkan salah satu lengannya di palang latihan yang paling tinggi di ruang olahraga dan mengatakan pada guru yang menemukannya, "Hari ini aku jadi sepotong daging!", dan kelakuan-kelakuan aneh lainnya.
Hal ini bisa membuat orang-orang di sekitarnya menganggap ia aneh dan nakal. Akan tetapi, Mr. Kobayashi selalu berkata pada Totto-chan, "Kau benar-benar anak baik. Kau tahu itu, kan?" Kalimat sederhana ini telah tertanam dalam hatinya sehingga ia menjadi sosok yang percaya diri dan selalu berusaha tetap menjadi "anak yang baik".
Di sekolahnya, Tomoe Gakuen, Totto-chan berkenalan dengan teman-temannya. Di sanalah ia belajar bersosialisasi dengan orang-orang selain orang tuanya. Ia berteman baik dengan teman-teman sekelasnya. Sekolah tersebut pun telah memberikan pelajaran pada murid-muridnya untuk menghargai teman-temannya walaupun pada saat itu ada beberapa teman Totto-chan yang mengalami kelainan secara fisik. Totto-chan tetap berteman baik dengan mereka bahkan ia sering menghibur dan membela teman-temannya yang cacat jika diejek oleh anak-anak dari sekolah lain.
Pengalaman emosional ia seringkali ia dapatkan. Pengalaman-pengalaman ini memberikan banyak pelajaran padanya. Contohnya adalah ketika dompetnya terjatuh ke dalam kakus ia berusaha menaha diri untuk tidak menangis dan mencari sendiri dompet itu. Pengalaman lainnya, misalnya ketika Yasuaki-chan meninggal dan hilangnya Rocky yang diduganya juga meninggal, mengajarkan padanya tentang perasaan kehilangan. Ia pun berusaha untuk tabah menghadapi kehilangan tersebut.
Pendidikan Prasekolah untuk Anak
Dalam kisah Totto chan ini, yang paling diceritakan adalah masa-masa sekolah dasar Totto-chan, lebih tepatnya adalah ketika ia menjalani tahun-tahun pertama sekolahnya. Akan tetapi, di sini pun juga disinggung mengenai pendidikan prasekolah. Kepala sekolah Tomoe Gakuen, Sosaku Kobayashi, pernah mendirikan taman kanak-kanak dengan kawan-kawannya. Ia sering berkata pada guru-guru di TK tersebut agar tidak mencoba memaksa anak-anak tumbuh sesuai kepribadian yang digambarkan. Ia lebih suka jika anak-anak tersebut "diserahkan" pada alam dan berkembang sesuai dengan apa yang mereka cita-citakan.
Konsep ini setidaknya tak jauh berbeda dengan sistem pendidikan yang ia terapka di Tomoe Gakuen. Di sekolah ini murid diberikan kebebasan untuk menentukan sendiri urutan pelajaran, jam bebas untuk melakukan hal-hal yang mereka minati, dan kesempatan untuk berjalan-jalan di alam sambil belajar. Contohnya seperti saat mereka diajak untuk belajar bercocok tanam langsung di ladang salah seorang petani sambil belajar mengenai hewan-hewan yang ada di sana.
Di sekolah ini para murid sangat diperhatikan. Kepala sekolah menyuruh mereka membawa bekal makan siang yang terdiri atas sesuatu yang berasal dari gunung dan sesuatu yang berasal dari laut dengan tujuan supaya anak-anak tersebut memakan makanan yang menyehatkan setiap harinya. Ia pun menyuruh murid-murid mengenakan pakaian yang usang ke sekolah dengan maksud agar murid-murid tersebut dapat bebas ketika mengikuti kegiatan-kegiatan di sekolah.
Menurutnya, sayang jika anak-anak harus takut dimarahi akibat mengotori pakaian mereka atau ragu-ragu bergabung dalam suatu permainan karena cemas baju mereka akan robek.
Yang jelas, sistem yang diterapkan dalam Tomoe Gakuen sangat berbeda dari sekolah-sekolah konvensional di Jepang saat itu yang masih menerapkan banyak aturan yang mengekang kebebasan murid-muridnya untuk berkreasi, memuaskan rasa ingin tahunya, dan menjadi dirinya sendiri. Selain itu, di sekolah lain masih ada hukuman terhadap murid-murid yang bersalah. Ini dapat menumbuhkan perasaan malu dan rendah diri pada anak-anak tersebut. Keadaan ini berbeda jauh dari Tomoe Gakuen. Jika ada murid yang bersalah, Mr. Kobayashi akan menegurnya dengan cara yang baik. Kenyataannya, murid-murid di Tomoe Gakuen tumbuh menjadi anak-anak yang baik.
Kepala sekolah selalu berusaha menyenangkan murid-muridnya. Ia mendengarkan apa yang menjadi aspirasi dan keinginan mereka. Ia pun selalu menegur murid-murid yang melakukan kesalahan dengan cara yang baik tanpa memarahi mereka. Ia sering menunjukkan kasih sayang dan kecintaannya pada murid-muridnya.
Mama Totto-chan yang bijaksana mengajak Totto-chan pindah ke sekolah lain tanpa mengatakan bahwa ia dikeluarkan dari sekolahnya yang lama. Sekolah baru tersebut bernama Tomoe Gakuen. Sekolah ini memiliki banyak keunikan. Salah satunya adalah ruang kelasnya yang tidak lain adalah gerbong-gerbong kereta api yang sudah tidak lagi terpakai. Di sekolah inilah Totto-chan mendapatkan pengalaman-pengalaman luar biasa dan bertemu dengan orang-orang yang tidak akan dilupakan seumur hidupnya.
Kepala sekolah, Sosaku Kobayashi, adalah seorang pendidik yang baik dan bijaksana. Ia menerapkan sistem pendidikan di sekolahnya, Tomoe Gakuen, berbeda dari sekolah-sekolah konvensional di Jepang lainnya. Ia memang telah belajar bertahun-tahun, salah satunya di Eropa, sebelum kemudian ia mendirikan Tomoe Gakuen. Ia mendidik murid-muridnya dengan "menyerahkan"nya pada alam dan membiarkan mereka tumbuh sesuai kepribadian dan talentanya masing-masing. Ia selalu berusaha memahami murid-muridnya dan membuat mereka senang. Inilah yang membuat Totto-chan dan teman-temannya begitu dekat dengan Mr. Kobayashi sampai-sampai menganggapnya sebagai teman.
Di sekolah ini Totto-chan berjumpa dengan teman-teman yang baik antara lain Yasuaki-chan yang terkena polio sejak kecil, Sakko-chan, Miyo-chan, si ahli fisika Tai-chan, Oe, Takahashi yang memiliki kelainan fisik, dan lain-lain. Walaupun beberapa di antara mereka memiliki kecacatan, mereka mampu saling menghargai.
Totto-chan menjalani masa-masa sekolah bersama teman-temannya dengan perasaan senang. Setiap hari ia mendapatkan pengalaman-pengalaman yang berkesan. Contohnya seperti pengalaman berkemah di aula sekolah, berenang di kolam renang sekolah, dan ketika mengajak sahabatnya yang menderita polio, Yasuaki-chan, memanjat pohon. Suatu saat kegembiraan ini mulai terkikis perlahan, mulai dari meninggalnya Yasuaki-chan, kesulitan Papa dalam mencari nafkah ketika perang mulai berkecamuk, hilangnya Rocky, anjing kesayangan Totto-chan, hingga pada akhirnya terbakarnya sekolah Tomoe Gakuen pada tahun 1945 akibat serangan dari pesawat-pesawat Amerika. Akan tetapi, masa-masa sekolah dasar ini takkan pernah dilupakan oleh Totto-chan seumur hidupnya.
ANALISIS CERITA TERKAIT DENGAN PERKEMBANGAN KOGNITIF DAN SOSIO-EMOSIONAL ANAK SERTA PENDIDIKAN PRASEKOLAH
Cerita ini memberikan beberapa gambaran mengenai perkembangan manusia di masa kanak-kanak awal. Perkembangan ini didukung oleh banyak sekali faktor, antara lain berupa dukungan dan didikan dari orang tua dan orang-orang dewasa lainnya seperti kepala sekolah, Mr. Kobayashi, dan pengalaman-pengalaman sehari-hari yang didapatkannya.
Perkembangan Kognitif
Dalam kisah ini Totto-chan digambarkan sebagai seorang anak yang baru memasuki sekolah dasar. Kemudian cerita berlanjut pada pengalaman-pengalamannya ketika menjalani tahun-tahun pertamanya di sekolah tersebut. Dengan begitu dapat disimpulkan bahwa Totto-chan sedang berada pada tahap praoperasional, salah satu tahap pekembangan kognitif Jean Piaget, yang terentang kira-kira dari usia 2 sampai 7 tahun.
Tahap praoperasional ini terbagi atas dua subtahap:
1. Subtahap fungsi simbolis, ciri-cirinya adalah egosentrisme dan animisme.
2. Subtahap pemikiran intuitif, ciri-cirinya adalah penalaran primitif dan sentrasi.
Egosentrisme, suatu ketidakmampuan untuk membedakan antara perspektif diri sendiri dengan perspektif orang lain, tampak ketika Totto-chan meminta dibelikan anak ayam oleh orang tuanya. Walaupun telah diperingatkan oleh mereka bahwa anak ayam lemah dan takkan hidup lama, Totto-chan tetap saja bersikeras dan merengek minta dibelikan. Bahkan ia mengatakan bahwa ia tidak akan meminta apapun lagi setelahnya.
Begitu pula pada saat ia mendapat peran dalam drama di sekolahnya sebagai Yoshitsune. Dalam drama tersebut Yoshitsune dipukuli oleh Benkei yang diperankan oleh salah satu teman Totto-chan, Aiko Saisho. Seharusnya, Yoshitsune hanya diam saja dan pasrah ketika dipukuli oleh Benkei. Akan tetapi, setiap kali Yoshitsune (Totto-chan) dipukul oleh Benkei (Aiko) ia selalu membalas walaupun telah diberitahu berkali-kali untuk tidak membalas. Ini juga contoh dari egosentrisme.
Ciri lainnya, yaitu animisme dan penalaran primitif juga terdapat dalam cerita ini. Animisme tampak ketika Totto-chan diajak oleh Sakko-chan melihat sumur yang berisi bintang jatuh. Ketika mereka melihat ke dalamnya ternyata yang ada hanya sesuatu yang tampak seperti batu dan tidak berkelipan seperti bintang yang dibayangkan oleh mereka. Kemudian Totto-chan berkata, "Mungkin bintang itu sedang tidur. Kurasa mereka harus tidur di siang hari dan bersinar di malam hari."
Di samping itu, penalaran primitif ditunjukkan pada bagian cerita ketika ia berbohong pada mamanya. Pernah suatu kali ia merangkak di bawah pagar sehingga pakaiannya robek dari atas ke bawah. Ia tahu bahwa mamanya menyukai pakaian tersebut. Karena itu ia berusaha keras mengarang cerita dan menyampaikannya pada mamanya. "Aku sedang menyusuri jalan. Tiba-tiba segerombolan anak nakal melempari punggungku dengan pisau." Pada tahap praoperasional ini anak tampak begitu yakin tentang pengetahuan atau pemahaman mereka tetapi tanpa menggunakan pemikiran rasional.
Perkembangan Sosio-emosional
Totto-chan dibesarkan dalam keluarga yang penuh dengan kasih sayang. Orang tuanya selalu berusaha memahami perasaan Totto-chan dan memotivasinya. Sebagai contoh adalah ketika Totto-chan dikeluarkan dari sekolahnya yang lama karena dianggap nakal. Kemudian sang mama hanya berkata pada Totto-chan, "Bagaimana kalau kau pindah ke sekolah baru? Mama dengar ada sekolah yang sangat bagus." Ia tak memberitahu pada Totto-chan bahwa anaknya tersebut dikeluarkan karena dianggap nakal. Ini dilakukannya demi menjaga perasaan Totto-chan. Begitu pula papanya yang tidak jadi memarahi Rocky, anjing kesayangan Totto-chan ketika tanpa sengaja menggigit telinga Totto-chan karena ia tahu bahwa anaknya sangat menyayangi anjingnya.
Diana Baumriend (1971) menekankan tiga tipe pengasuhan anak: otoriter, otoritatif, dan laissez faire (permisif). Pola pengasuhan yang diterapkan oleh mama papa Totto-chan dapat dimasukkan dalam tipe otoritatif, yaitu yang mendorong anak-anak agar mandiri tetapi masih terdapat batas-batas dan pengendalian atas tidakan-tindakan mereka. Contohnya adalah ketika Totto-chan melakukan sebuah kesalahan, yaitu melopat ke sebuah gundukan pasir yang tinggi. Ternyata, gundukan tersebut bukanlah pasir, melainkan adonan semen abu-abu. Totto-chan terbenam ke dalam semen tersebut hingga ke leher. Mama menemukannya dan berkata, "Rasanya mama pernah mengingatkan kalau melihat sesuatu yang menarik jangan langsung melompat ke situ. Lihat dulu, baru lompat!" Setelah itu Totto-chan berjanji tidak akan melompat ke gundukan pasir lagi.
Selain orang tua, kepala sekolahnya, Mr. Kobayashi juga memiliki peranan penting dalam proses perkembangan sosio-emosional Totto-chan. Mr. Kobayashi juga menerapkan tipe pengasuhan otoritatif pada anak-anak didiknya. Contohnya adalah ketika ia mengajak Totto-chan bermusyawarah mengenai pita rambut yang dikenakan Totto-chan. Mr Kobayashi berkata, "Totto-chan, aku sangat berterima kasih jika kau tidak lagi memakai pita itu ke sekolah. Kau tahu kan, Miyo-chan selalu merengek-rengek minta pita seperti itu. Kau keberatan?" Kemudian keesokan harinya Totto-chan bersedia untuk tidak memakai pita itu lagi ke sekolah.
Di sekolah Totto-chan dikenal sebagai murid yang baik. Akan tetapi, ia juga sering mengagetkan guru-gurunya dengan melakukan hal-hal aneh karena keingintahuannya terhadap hal-hal yang tidak biasa. Misalnya seperti mengapit kepangnya di ketiak sambil berbaris di pagi hari, menggantungkan salah satu lengannya di palang latihan yang paling tinggi di ruang olahraga dan mengatakan pada guru yang menemukannya, "Hari ini aku jadi sepotong daging!", dan kelakuan-kelakuan aneh lainnya.
Hal ini bisa membuat orang-orang di sekitarnya menganggap ia aneh dan nakal. Akan tetapi, Mr. Kobayashi selalu berkata pada Totto-chan, "Kau benar-benar anak baik. Kau tahu itu, kan?" Kalimat sederhana ini telah tertanam dalam hatinya sehingga ia menjadi sosok yang percaya diri dan selalu berusaha tetap menjadi "anak yang baik".
Di sekolahnya, Tomoe Gakuen, Totto-chan berkenalan dengan teman-temannya. Di sanalah ia belajar bersosialisasi dengan orang-orang selain orang tuanya. Ia berteman baik dengan teman-teman sekelasnya. Sekolah tersebut pun telah memberikan pelajaran pada murid-muridnya untuk menghargai teman-temannya walaupun pada saat itu ada beberapa teman Totto-chan yang mengalami kelainan secara fisik. Totto-chan tetap berteman baik dengan mereka bahkan ia sering menghibur dan membela teman-temannya yang cacat jika diejek oleh anak-anak dari sekolah lain.
Pengalaman emosional ia seringkali ia dapatkan. Pengalaman-pengalaman ini memberikan banyak pelajaran padanya. Contohnya adalah ketika dompetnya terjatuh ke dalam kakus ia berusaha menaha diri untuk tidak menangis dan mencari sendiri dompet itu. Pengalaman lainnya, misalnya ketika Yasuaki-chan meninggal dan hilangnya Rocky yang diduganya juga meninggal, mengajarkan padanya tentang perasaan kehilangan. Ia pun berusaha untuk tabah menghadapi kehilangan tersebut.
Pendidikan Prasekolah untuk Anak
Dalam kisah Totto chan ini, yang paling diceritakan adalah masa-masa sekolah dasar Totto-chan, lebih tepatnya adalah ketika ia menjalani tahun-tahun pertama sekolahnya. Akan tetapi, di sini pun juga disinggung mengenai pendidikan prasekolah. Kepala sekolah Tomoe Gakuen, Sosaku Kobayashi, pernah mendirikan taman kanak-kanak dengan kawan-kawannya. Ia sering berkata pada guru-guru di TK tersebut agar tidak mencoba memaksa anak-anak tumbuh sesuai kepribadian yang digambarkan. Ia lebih suka jika anak-anak tersebut "diserahkan" pada alam dan berkembang sesuai dengan apa yang mereka cita-citakan.
Konsep ini setidaknya tak jauh berbeda dengan sistem pendidikan yang ia terapka di Tomoe Gakuen. Di sekolah ini murid diberikan kebebasan untuk menentukan sendiri urutan pelajaran, jam bebas untuk melakukan hal-hal yang mereka minati, dan kesempatan untuk berjalan-jalan di alam sambil belajar. Contohnya seperti saat mereka diajak untuk belajar bercocok tanam langsung di ladang salah seorang petani sambil belajar mengenai hewan-hewan yang ada di sana.
Di sekolah ini para murid sangat diperhatikan. Kepala sekolah menyuruh mereka membawa bekal makan siang yang terdiri atas sesuatu yang berasal dari gunung dan sesuatu yang berasal dari laut dengan tujuan supaya anak-anak tersebut memakan makanan yang menyehatkan setiap harinya. Ia pun menyuruh murid-murid mengenakan pakaian yang usang ke sekolah dengan maksud agar murid-murid tersebut dapat bebas ketika mengikuti kegiatan-kegiatan di sekolah.
Menurutnya, sayang jika anak-anak harus takut dimarahi akibat mengotori pakaian mereka atau ragu-ragu bergabung dalam suatu permainan karena cemas baju mereka akan robek.
Yang jelas, sistem yang diterapkan dalam Tomoe Gakuen sangat berbeda dari sekolah-sekolah konvensional di Jepang saat itu yang masih menerapkan banyak aturan yang mengekang kebebasan murid-muridnya untuk berkreasi, memuaskan rasa ingin tahunya, dan menjadi dirinya sendiri. Selain itu, di sekolah lain masih ada hukuman terhadap murid-murid yang bersalah. Ini dapat menumbuhkan perasaan malu dan rendah diri pada anak-anak tersebut. Keadaan ini berbeda jauh dari Tomoe Gakuen. Jika ada murid yang bersalah, Mr. Kobayashi akan menegurnya dengan cara yang baik. Kenyataannya, murid-murid di Tomoe Gakuen tumbuh menjadi anak-anak yang baik.
Kepala sekolah selalu berusaha menyenangkan murid-muridnya. Ia mendengarkan apa yang menjadi aspirasi dan keinginan mereka. Ia pun selalu menegur murid-murid yang melakukan kesalahan dengan cara yang baik tanpa memarahi mereka. Ia sering menunjukkan kasih sayang dan kecintaannya pada murid-muridnya.
Nihonjin
Negara Jepang kaya dengan berbagai kebudayaan leluhurnya yang beraneka ragam. Walaupun saat ini perkembangan teknologi di Jepang terus up date dalam hitungan perdetik , namun sisi tradisional masuh terus dilestarikan hingga sekarang ini. Berikut ini adalah salah satu dari berbagai macam kebudayaan Jepang yang masih terus berlangsung hingga saat ini :
Matsuri (祭, Matsuri) adalah kata dalam bahasa Jepang yang menurut pengertian agama Shinto berarti ritual yang dipersembahkan untuk Kami, sedangkan menurut pengertian sekularisme berarti festival, perayaan atau hari libur perayaan.
Matsuri diadakan di banyak tempat di Jepang dan pada umumnya diselenggarakan jinja atau kuil, walaupun ada juga matsuri yang diselenggarakan gereja dan matsuri yang tidak berkaitan dengan institusi keagamaan. Di daerah Kyushu, matsuri yang dilangsungkan pada musim gugur disebut Kunchi.
Sebagian besar matsuri diselenggarakan dengan maksud untuk mendoakan keberhasilan tangkapan ikan dan keberhasilan panen (beras, gandum, kacang, jawawut, jagung), kesuksesan dalam bisnis, kesembuhan dan kekebalan terhadap penyakit, keselamatan dari bencana, dan sebagai ucapan terima kasih setelah berhasil dalam menyelesaikan suatu tugas berat. Matsuri juga diadakan untuk merayakan tradisi yang berkaitan dengan pergantian musim atau mendoakan arwah tokoh terkenal. Makna upacara yang dilakukan dan waktu pelaksanaan matsuri beraneka ragam seusai dengan tujuan penyelenggaraan matsuri. Matsuri yang mempunyai tujuan dan maksud yang sama dapat mempunyai makna ritual yang berbeda tergantung pada daerahnya.
Pada penyelenggaraan matsuri hampir selalu bisa ditemui prosesi atau arak-arakan Mikoshi, Dashi (Danjiri) dan Yatai yang semuanya merupakan nama-nama kendaraan berisi Kami atau objek pemujaan. Pada matsuri juga bisa dijumpai Chigo (anak kecil dalam prosesi), Miko (anak gadis pelaksana ritual), Tekomai (laki-laki berpakaian wanita), Hayashi (musik khas matsuri), penari, peserta dan penonton yang berdandan dan berpakaian bagus, dan pasar kaget beraneka macam makanan dan permainan.
Sejarah
Matsuri berasal dari kata matsuru (祀る, matsuru? menyembah, memuja) yang berarti pemujaan terhadap Kami atau ritual yang terkait. Dalam teologi agama Shinto dikenal empat unsur dalam matsuri: penyucian (harai), persembahan, pembacaan doa (norito), dan pesta makan. Matsuri yang paling tua yang dikenal dalam mitologi Jepang adalah ritual yang dilakukan di depan Amano Iwato.
Matsuri dalam bentuk pembacaan doa masih tersisa seperti dalam bentuk Kigansai (permohonan secara individu kepada jinja atau kuil untuk didoakan dan Jichinsai (upacara sebelum pendirian bangunan atau konstruksi). Pembacaan doa yang dilakukan pendeta Shinto untuk individu atau kelompok orang di tempat yang tidak terlihat orang lain merupakan bentuk awal dari matsuri. Pada saat ini, Ise Jingū merupakan salah satu contoh kuil agama Shinto yang masih menyelenggarakan matsuri dalam bentuk pembacaan doa yang eksklusif bagi kalangan terbatas dan peserta umum tidak dibolehkan ikut serta.
Sesuai dengan perkembangan zaman, tujuan penyelenggaraan matsuri sering melenceng jauh dari maksud matsuri yang sebenarnya. Penyelenggaraan matsuri sering menjadi satu-satunya tujuan dilangsungkannya matsuri, sedangkan matsuri hanya tinggal sebagai wacana dan tanpa makna religius.
Tiga matsuri terbesar
* Gion Matsuri (Yasaka-jinja, Kyoto, bulan Juli)
* Tenjinmatsuri (Osaka Temmangu, Osaka, 24-25 Juli)
* Kanda Matsuri (Kanda Myōjin, Tokyo, bulan Mei)
Matsuri yang terkenal sejak dulu
Daerah Tohoku
* Nebuta Matsuri (kota Aomori, bulan Agustus) dan Neputa Matsuri (kota Hirosaki, bulan Agustus)
* Kantō Matsuri (kota Akita, bulan Agustus)
* Sendai Tanabata Matsuri (kota Sendai, bulan Agustus)
Daerah Kanto
* Chichibuyo Matsuri (kota Chichibushi, Prefektur Saitama, 2-3 Desember)
* Sanja Matsuri (Asakusa-jinja, Tokyo, bulan Mei)
* Sannō Matsuri (Hie-jinja, Tokyo, bulan Juni)
Daerah Chubu
* Owarafū no bon (kota Toyama, Prefektur Toyama, bulan September)
* Shikinenzōei Onbashira Daisai (kota Suwa, Prefektur Nagano, diadakan setiap 6 tahun sekali, terakhir diadakan bulan April-Mei, 2004).
* Takayama Matsuri (kota Takayama, Prefektur Gifu, bulan April dan bulan Oktober)
* Furukawa Matsuri (kota Hida, Prefektur Gifu, bulan April)
Daerah Kinki
* Aoi Matsuri (Kyoto, bulan Mei)
* Jidai Matsuri (Heian-jingu, Kyoto, bulan Oktober)
* Tōdaiji Nigatsudō Shuni-e atau dikenal sebagai Omizutori (Nigetsu-dō, kuil Tōdaiji, Nara, 12 Maret)
* Kishiwada Danjiri Matsuri (Kishiwada, Prefektur Osaka, 14-15 September)
* Nada no Kenka Matsuri dan Banshū no Aki Matsuri (Prefektur Hyogo, diselenggarakan lebih dari seratus jinja di daerah Banshū dengan pusat keramaian di kota Himeji di bulan Oktober)
* Nachi no Hi Matsuri (Nachi Katsuura, Prefektur Wakayama, bulan Juli)
* Aizen Matsuri, Tenjinmatsuri dan Sumiyoshi Matsuri yang dikenal sebagai "Tiga Matsuri Musim Panas Terbesar di Osaka" (Prefektur Osaka, bulan Juni-Juli)
Daerah Chugoku dan Shikoku
* Saidaiji Eyō (Okayama, Prefektur Okayama, bulan Februari)
* Awa Odori (Tokushima, Prefektur Tokushima, 12-15 Agustus)
Daerah Kyushu
* Hakata Gion Yamakasa (Fukuoka, Prefektur Fukuoka, bulan Juli)
* Nagasaki Kunchi (Nagasaki, Prefektur Nagasaki, 7-9 Oktober)
* Karatsu Kunchi (Karatsu, Prefektur Saga, bulan November)
Pengertian lain
Dalam bahasa Jepang, kata "matsuri" juga berarti festival dan aksara kanji untuk matsuri (祭, matsuri?) dapat dibaca sebagai sai, sehingga dikenal istilah seperti Eiga-sai (festival film), Sangyō-sai (festival hasil panen), Ongaku-sai (festival musik) dan Daigaku-sai (festival yang diadakan oleh universitas).
Shimin Matsuri adalah sebutan untuk matsuri yang diselenggarakan pemerintah daerah atau kelompok warga kota dengan maksud untuk menghidupkan perekonomian daerah dan umumnya tidak berhubungan dengan institusi keagamaan.
Festival dan Matsuri yang lain
* Festival Salju Sapporo (Sapporo, Prefektur Hokkaido, bulan Februari)
* Festival Salju Iwate (Koiwai Farm, Shizukuishi, Prefektur Iwate, bulan Februari)
* YOSAKOI Sōran Matsuri (Sapporo, Hokkaido, bulan Juni)
* Niigata Odori Matsuri (Niigata, Prefektur Niigata, pertengahan bulan September)
* Odawara Hōjō Godai Matsuri (kota Odawara, Prefektur Kanagawa)
* Yosakoi Matsuri (kota Kochi, Prefektur Kochi, 9-12 Agustus)
* Hakata dontaku (3-4 April, kota Fukuoka)
* Hamamatsu Matsuri (3-5 Mei, kota Hamamatsu, Prefektur Shizuoka)
* Wasshoi Hyakuman Natsu Matsuri (kota Kita Kyūshū, Prefektur Fukuoka, hari Sabtu minggu pertama bulan Agustus)
Matsuri (祭, Matsuri) adalah kata dalam bahasa Jepang yang menurut pengertian agama Shinto berarti ritual yang dipersembahkan untuk Kami, sedangkan menurut pengertian sekularisme berarti festival, perayaan atau hari libur perayaan.
Matsuri diadakan di banyak tempat di Jepang dan pada umumnya diselenggarakan jinja atau kuil, walaupun ada juga matsuri yang diselenggarakan gereja dan matsuri yang tidak berkaitan dengan institusi keagamaan. Di daerah Kyushu, matsuri yang dilangsungkan pada musim gugur disebut Kunchi.
Sebagian besar matsuri diselenggarakan dengan maksud untuk mendoakan keberhasilan tangkapan ikan dan keberhasilan panen (beras, gandum, kacang, jawawut, jagung), kesuksesan dalam bisnis, kesembuhan dan kekebalan terhadap penyakit, keselamatan dari bencana, dan sebagai ucapan terima kasih setelah berhasil dalam menyelesaikan suatu tugas berat. Matsuri juga diadakan untuk merayakan tradisi yang berkaitan dengan pergantian musim atau mendoakan arwah tokoh terkenal. Makna upacara yang dilakukan dan waktu pelaksanaan matsuri beraneka ragam seusai dengan tujuan penyelenggaraan matsuri. Matsuri yang mempunyai tujuan dan maksud yang sama dapat mempunyai makna ritual yang berbeda tergantung pada daerahnya.
Pada penyelenggaraan matsuri hampir selalu bisa ditemui prosesi atau arak-arakan Mikoshi, Dashi (Danjiri) dan Yatai yang semuanya merupakan nama-nama kendaraan berisi Kami atau objek pemujaan. Pada matsuri juga bisa dijumpai Chigo (anak kecil dalam prosesi), Miko (anak gadis pelaksana ritual), Tekomai (laki-laki berpakaian wanita), Hayashi (musik khas matsuri), penari, peserta dan penonton yang berdandan dan berpakaian bagus, dan pasar kaget beraneka macam makanan dan permainan.
Sejarah
Matsuri berasal dari kata matsuru (祀る, matsuru? menyembah, memuja) yang berarti pemujaan terhadap Kami atau ritual yang terkait. Dalam teologi agama Shinto dikenal empat unsur dalam matsuri: penyucian (harai), persembahan, pembacaan doa (norito), dan pesta makan. Matsuri yang paling tua yang dikenal dalam mitologi Jepang adalah ritual yang dilakukan di depan Amano Iwato.
Matsuri dalam bentuk pembacaan doa masih tersisa seperti dalam bentuk Kigansai (permohonan secara individu kepada jinja atau kuil untuk didoakan dan Jichinsai (upacara sebelum pendirian bangunan atau konstruksi). Pembacaan doa yang dilakukan pendeta Shinto untuk individu atau kelompok orang di tempat yang tidak terlihat orang lain merupakan bentuk awal dari matsuri. Pada saat ini, Ise Jingū merupakan salah satu contoh kuil agama Shinto yang masih menyelenggarakan matsuri dalam bentuk pembacaan doa yang eksklusif bagi kalangan terbatas dan peserta umum tidak dibolehkan ikut serta.
Sesuai dengan perkembangan zaman, tujuan penyelenggaraan matsuri sering melenceng jauh dari maksud matsuri yang sebenarnya. Penyelenggaraan matsuri sering menjadi satu-satunya tujuan dilangsungkannya matsuri, sedangkan matsuri hanya tinggal sebagai wacana dan tanpa makna religius.
Tiga matsuri terbesar
* Gion Matsuri (Yasaka-jinja, Kyoto, bulan Juli)
* Tenjinmatsuri (Osaka Temmangu, Osaka, 24-25 Juli)
* Kanda Matsuri (Kanda Myōjin, Tokyo, bulan Mei)
Matsuri yang terkenal sejak dulu
Daerah Tohoku
* Nebuta Matsuri (kota Aomori, bulan Agustus) dan Neputa Matsuri (kota Hirosaki, bulan Agustus)
* Kantō Matsuri (kota Akita, bulan Agustus)
* Sendai Tanabata Matsuri (kota Sendai, bulan Agustus)
Daerah Kanto
* Chichibuyo Matsuri (kota Chichibushi, Prefektur Saitama, 2-3 Desember)
* Sanja Matsuri (Asakusa-jinja, Tokyo, bulan Mei)
* Sannō Matsuri (Hie-jinja, Tokyo, bulan Juni)
Daerah Chubu
* Owarafū no bon (kota Toyama, Prefektur Toyama, bulan September)
* Shikinenzōei Onbashira Daisai (kota Suwa, Prefektur Nagano, diadakan setiap 6 tahun sekali, terakhir diadakan bulan April-Mei, 2004).
* Takayama Matsuri (kota Takayama, Prefektur Gifu, bulan April dan bulan Oktober)
* Furukawa Matsuri (kota Hida, Prefektur Gifu, bulan April)
Daerah Kinki
* Aoi Matsuri (Kyoto, bulan Mei)
* Jidai Matsuri (Heian-jingu, Kyoto, bulan Oktober)
* Tōdaiji Nigatsudō Shuni-e atau dikenal sebagai Omizutori (Nigetsu-dō, kuil Tōdaiji, Nara, 12 Maret)
* Kishiwada Danjiri Matsuri (Kishiwada, Prefektur Osaka, 14-15 September)
* Nada no Kenka Matsuri dan Banshū no Aki Matsuri (Prefektur Hyogo, diselenggarakan lebih dari seratus jinja di daerah Banshū dengan pusat keramaian di kota Himeji di bulan Oktober)
* Nachi no Hi Matsuri (Nachi Katsuura, Prefektur Wakayama, bulan Juli)
* Aizen Matsuri, Tenjinmatsuri dan Sumiyoshi Matsuri yang dikenal sebagai "Tiga Matsuri Musim Panas Terbesar di Osaka" (Prefektur Osaka, bulan Juni-Juli)
Daerah Chugoku dan Shikoku
* Saidaiji Eyō (Okayama, Prefektur Okayama, bulan Februari)
* Awa Odori (Tokushima, Prefektur Tokushima, 12-15 Agustus)
Daerah Kyushu
* Hakata Gion Yamakasa (Fukuoka, Prefektur Fukuoka, bulan Juli)
* Nagasaki Kunchi (Nagasaki, Prefektur Nagasaki, 7-9 Oktober)
* Karatsu Kunchi (Karatsu, Prefektur Saga, bulan November)
Pengertian lain
Dalam bahasa Jepang, kata "matsuri" juga berarti festival dan aksara kanji untuk matsuri (祭, matsuri?) dapat dibaca sebagai sai, sehingga dikenal istilah seperti Eiga-sai (festival film), Sangyō-sai (festival hasil panen), Ongaku-sai (festival musik) dan Daigaku-sai (festival yang diadakan oleh universitas).
Shimin Matsuri adalah sebutan untuk matsuri yang diselenggarakan pemerintah daerah atau kelompok warga kota dengan maksud untuk menghidupkan perekonomian daerah dan umumnya tidak berhubungan dengan institusi keagamaan.
Festival dan Matsuri yang lain
* Festival Salju Sapporo (Sapporo, Prefektur Hokkaido, bulan Februari)
* Festival Salju Iwate (Koiwai Farm, Shizukuishi, Prefektur Iwate, bulan Februari)
* YOSAKOI Sōran Matsuri (Sapporo, Hokkaido, bulan Juni)
* Niigata Odori Matsuri (Niigata, Prefektur Niigata, pertengahan bulan September)
* Odawara Hōjō Godai Matsuri (kota Odawara, Prefektur Kanagawa)
* Yosakoi Matsuri (kota Kochi, Prefektur Kochi, 9-12 Agustus)
* Hakata dontaku (3-4 April, kota Fukuoka)
* Hamamatsu Matsuri (3-5 Mei, kota Hamamatsu, Prefektur Shizuoka)
* Wasshoi Hyakuman Natsu Matsuri (kota Kita Kyūshū, Prefektur Fukuoka, hari Sabtu minggu pertama bulan Agustus)
Origami
Dari Wikipedia Indonesia, ensiklopedia bebas berbahasa Indonesia.
Origami adalah sebuah seni lipat yang berasal dari Jepang. Bahan yang digunakan adalah kertas atau kain yang biasanya berbentuk persegi. Sebuah hasil origami merupakan suatu hasil kerja tangan yang sangat teliti dan halus pada pandangan.
Origami merupakan satu kesenian melipat kertas yang dipercayai bermula semenjak kertas mula diperkenalkan pada abad pertama di Tiongkok pada tahun 105 oleh seorang Tiongkok dikasi yang bernama Ts'ai Lun.
Pembuatan kertas dari potongan kecil tumbuhan dan kain berkualitas rendah meningkatkan produksi kertas. Contoh-contoh awal origami yang berasal daripada Republik Rakyat Tiongkok adalah tongkang Tiongkok dan kotak.
Pada abad ke-6, cara pembuatan kertas kemudian dibawa ke Spanyol oleh orang-orang Arab. Pada tahun 610 di masa pemerintahan kaisar wanita Suiko (zaman Asuka), seorang biksu Buddha bernama Donchō (Dokyo) yang berasal dari Goguryeo (semenanjung Korea) datang ke Jepang memperkenalkan cara pembuatan kertas dan tinta.
Origami pun menjadi populer di kalangan orang Jepang sampai sekarang terutama dengan kertas lokal Jepang yang disebut Washi.
Washi (和紙, Washi?) atau Wagami adalah sejenis kertas yang dibuat dengan metode tradisional di Jepang. Washi dianggap mempunyai tekstur yang indah, tipis tapi kuat dan tahan lama jika dibandingkan dengan jenis kertas lain.
Produksi washi sering tidak dapat memenuhi permintaan konsumen sehingga berharga mahal. Di Jepang, washi digunakan dalam berbagai jenis benda kerajinan dan seni seperti Origami, Shodō dan Ukiyo-e. Washi juga digunakan sebagai hiasan dalam agama Shinto, bahan pembuatan patung Buddha, bahan mebel, alas sashimi dalam kemasan, bahan perlengkapan tidur, bahan pakaian seperti kimono, serta bahan interior rumah dan pelapis pintu dorong.
Di Jepang, washi juga merupakan bahan uang kertas sehingga uang kertas yen terkenal kuat dan tidak mudah lusuh.
Dari Wikipedia Indonesia, ensiklopedia bebas berbahasa Indonesia.
Origami adalah sebuah seni lipat yang berasal dari Jepang. Bahan yang digunakan adalah kertas atau kain yang biasanya berbentuk persegi. Sebuah hasil origami merupakan suatu hasil kerja tangan yang sangat teliti dan halus pada pandangan.
Origami merupakan satu kesenian melipat kertas yang dipercayai bermula semenjak kertas mula diperkenalkan pada abad pertama di Tiongkok pada tahun 105 oleh seorang Tiongkok dikasi yang bernama Ts'ai Lun.
Pembuatan kertas dari potongan kecil tumbuhan dan kain berkualitas rendah meningkatkan produksi kertas. Contoh-contoh awal origami yang berasal daripada Republik Rakyat Tiongkok adalah tongkang Tiongkok dan kotak.
Pada abad ke-6, cara pembuatan kertas kemudian dibawa ke Spanyol oleh orang-orang Arab. Pada tahun 610 di masa pemerintahan kaisar wanita Suiko (zaman Asuka), seorang biksu Buddha bernama Donchō (Dokyo) yang berasal dari Goguryeo (semenanjung Korea) datang ke Jepang memperkenalkan cara pembuatan kertas dan tinta.
Origami pun menjadi populer di kalangan orang Jepang sampai sekarang terutama dengan kertas lokal Jepang yang disebut Washi.
Washi (和紙, Washi?) atau Wagami adalah sejenis kertas yang dibuat dengan metode tradisional di Jepang. Washi dianggap mempunyai tekstur yang indah, tipis tapi kuat dan tahan lama jika dibandingkan dengan jenis kertas lain.
Produksi washi sering tidak dapat memenuhi permintaan konsumen sehingga berharga mahal. Di Jepang, washi digunakan dalam berbagai jenis benda kerajinan dan seni seperti Origami, Shodō dan Ukiyo-e. Washi juga digunakan sebagai hiasan dalam agama Shinto, bahan pembuatan patung Buddha, bahan mebel, alas sashimi dalam kemasan, bahan perlengkapan tidur, bahan pakaian seperti kimono, serta bahan interior rumah dan pelapis pintu dorong.
Di Jepang, washi juga merupakan bahan uang kertas sehingga uang kertas yen terkenal kuat dan tidak mudah lusuh.
Sudoku
Dari Wikipedia Indonesia, ensiklopedia bebas berbahasa Indonesia.
Sudoku (数独, sūdoku?), juga dikenal sebagai Number Place atau Nanpure, adalah sejenis teka-teki logika. Tujuannya adalah untuk mengisikan angka-angka dari 1 sampai 9 ke dalam jaring-jaring 9×9 yang terdiri dari 9 kotak 3×3 tanpa ada angka yang berulang di satu baris, kolom atau kotak. Pertama kali diterbitkan di sebuah surat kabar Perancis pada 1895 dan mungkin dipengaruhi oleh matematikawan Swiss Leonhard Euler, yang membuat terkenal Latin square.
Versi modern permainan ini dimulai di Indianapolis pada 1979. Kemudian menjadi terkenal kembali di Jepang pada 1986, ketika penerbit Nikoli menemukan teka-teki ini yang diciptakan Howard Garns.
Nama "Sudoku" adalah singkatan bahasa Jepang dari "Suuji wa dokushin ni kagiru" (数字は独身に限る, "Suuji wa dokushin ni kagiru"?), artinya "angka-angkanya harus tetap tunggal".
Dari Wikipedia Indonesia, ensiklopedia bebas berbahasa Indonesia.
Sudoku (数独, sūdoku?), juga dikenal sebagai Number Place atau Nanpure, adalah sejenis teka-teki logika. Tujuannya adalah untuk mengisikan angka-angka dari 1 sampai 9 ke dalam jaring-jaring 9×9 yang terdiri dari 9 kotak 3×3 tanpa ada angka yang berulang di satu baris, kolom atau kotak. Pertama kali diterbitkan di sebuah surat kabar Perancis pada 1895 dan mungkin dipengaruhi oleh matematikawan Swiss Leonhard Euler, yang membuat terkenal Latin square.
Versi modern permainan ini dimulai di Indianapolis pada 1979. Kemudian menjadi terkenal kembali di Jepang pada 1986, ketika penerbit Nikoli menemukan teka-teki ini yang diciptakan Howard Garns.
Nama "Sudoku" adalah singkatan bahasa Jepang dari "Suuji wa dokushin ni kagiru" (数字は独身に限る, "Suuji wa dokushin ni kagiru"?), artinya "angka-angkanya harus tetap tunggal".
Arti Hidup Bukan Hanya Untuk Meraih Mimpimu
Pernah gak lo ngerasa semuanya jadi jelas dihadapan lo disaat lo nyerah dan udah nge-ikhlasin semua mimpi-mimpi lo???
Dan itu yang gue rasain, karena gue cuma nyoba berusaha buat ngerubah hidup orang yang beber-bener gue sayang untuk jadi lebih baik dan terbaik buat gue dan orang lain. Tapi tanpa gue sadarin itu udah buat dia tertekan !!!. Dan sekarang yang gue rasain gue udah bener" gak ada artinya lagi... Semua yang gue lakuin udah sia-sia.
Disaat itu gue bener-bener tersadar kalo gue udah gak mau mengejar semua mimpi gue, gue udah gak akan nyoba buat ngeraih semua yang gue harapin. Karena takdir gak akan lebih baik dan bermakna kalo cuma buat ambisi gue doang... Gue sadar cuma lo yang gue harepin tapi kalo emang gak bisa terwujud gue ikhlas...
Sekarang gue ikut jalan hidup lo. Terserah lo mau gimanin gue asalkan kasih gue kepastian. Salah ya gue berharap kea gitu??? Gue kea gini karena semua janji dan omongan lo yang ngeyakinin gue kalo lo bakalan buat gue selamanya.
Dan jangan salahin gue kalo saat ini gue cuma diem, pasrah dan gak akan berbuat apa-apa lagi.. karena yang nentuin semua arah sekarang cuman lo.
Langganan:
Komentar (Atom)
Hi Read This..!!
-
Indonesia memiliki sumber daya pariwisata yang tidak kalah menariknya bila dibandingkan dengan negara lain di kawasan Asean. Namun demikian ...
-
Tahap 1. Penemuan (Exploration) Potensi pariwisata berada pada tahapan identifikasi dan menunjukkan destinasi memiliki potensi untu...
-
Totto-chan adalah seorang gadis cilik yang memulai masa-masa sekolah dasarnya. Oleh mamanya, ia dimasukkan ke sebuah sekolah dasar yang pada...
-
Sebuah film Indonesia. Dengan latar belakang cerita di sebuah daerah yang mungkin belum banyak dieksplorasi oleh para sineas perfilman nega...
-
Negara Jepang kaya dengan berbagai kebudayaan leluhurnya yang beraneka ragam. Walaupun saat ini perkembangan teknologi di Jepang terus up da...
-
1929, narrated a nine-year-old named Chiyo, lives in a small fishing village in the town Yoroido, Japan. He lived with an older sister named...
-
Setiap sabtu gue ada kelas Mandarin dan itu tuntutan buat syarat OJT nanti, kalau gak penting gak bakal deh gue ikutan tuh kelas. ...
-
Yang jelas lomba tingkat se pulau jawa-bali ini Fitrianti Sofyan Farah Aulia Usman Firsta Kurnia Romadhoni Vany Suryaningsih Yudha Asm...
-
Setelah Ngebut Kawin (2010) dan sebuah bencana perfilman nasional yang berjudul Kabayan Jadi Milyuner (2010), sutradara Guntur Soehar...
-
Seperti yang dibuktikan Titanic (1997) dan Avatar (2009), tampilan audio visual yang begitu memukau memegang peranan yang sangat pentin...
This Is Me
- Firsta Kurnia Romadhoni
- Im just fashion design and art addicted. And beautiful day dreamer since 1992